Browse Items (29 total)
Sort by:
-
DESAIN ULANG ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP PADA SUMUR AN LAPANGAN RO KSO PERTAMINA PT. SARANA GSS TREMBUL
KSO Pertamina PT Sarana GSS Trembul merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang usaha hulu migas. Seiring berjalannya waktu, sumur tersebut akan mengalami penurunan produksi. Masalah ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti berkurangnya volume reservoir, berkurangnya driving force, kerusakan mekanis pada sumur atau peralatan bawah permukaan seperti kebocoran casing atau pompa. Dari faktor-faktor tersebut dapat diketahui kemampuan artificial
lift pada metode electric submersible pump (ESP). Dalam mendesain ada hal - hal yang harus di perhitungkan agar pompa dapat bekerja pada kapasitas yang optimal, yaitu head capacity, pump efficiency, head capacity menentukan lift impeller yang
dapat menghasilkan semua tingkat aliran yang tersedia dan pump efficiency berguna
pada saat pemilihan pompa yang baik dengan kriteria sumur yang ada karena setiap
sumur memiliki karakteristik masing – masing. Metode yang digunakan dengan
menghitung kembali pompa yang terpasang dengan pompa yang akan gunakan
dilihat dari laju alir yang ada dan mengasumsikan laju alir. Setelah ditinjau kembali
laju alir sebelumnya adalah 641 bfpd, evaluasi yang didapat dipompa terpasang
REDA A2700N dan dipompa yang akan dipasang AN1500 60 Hz memiliki jumlah
stages 133 dan horse power sebesar 0,28 HP, PSD pada pompa terpasang 2461 ft
sedangkan pada pompa setelah dioptimasi 1973 ft, TDH pada pompa sebelumnya
sebesar 1134,701 sedangkan pada pompa setelah dioptimasi sebesar 1401,7
memiliki jumlah stages 133 dan memiliki horse power sebesar 0,28 HP. Evaluasi
ini dilakukan untuk mengoptimalkan laju alir dengan menyesuaikan operating
range pompa yang akan dipasang. -
HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR “M” LAPANGAN “F” DENGAN KALIBRASI SOFTWARE MFRAC PT. BUKIT APIT BUMI PERSADA
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk memahami pada pelaksanaan metode hydraulic fracturing pada sumur M lapangan F dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi hydraulic fracturing sehingga dapat meningkatkan produksi minyak dan gas, dilakukannya metode hydraulic fracturing pada sumur M lapangan F ini dikarenakan sumur tersebut memiliki permeabilitas yang rendah (tight formation) sekitar 9 md dan porositas 17% yang membuatnya tidak produktif untuk memproduksikan hidrokarbon secara optimal. Untuk melaksanakan tugas akhir ini dilakukan pendahuluan dengan menelaah informasi baik secara literature dari perusahaan maupun diskusi, dan observasi lapangan. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data melalui diskusi dan dilakukan observasi lapangan untuk akuisisi data tersebut. Setelah mengetahui dan mendapatkan data, dilakukan pengolahan data untuk mengkaji terkait dengan tujuan awal dilakukannya tugas akhir ini. Setelah dilakukan pengolahan data dan analisa optimasi pada post job fracturing bahwa total fluida yang diinjeksikan sebesar 905 bbl dan total proppant yang diinjeksikan sebesar 93500 lb, hal tersebut meningkatkan nilai frac conductivity dan juga nilai frac conductivity dimensionless (FCD). Laju produksi minyak pada sumur M setelah dilakukan hydraulic fracturing mendapatkan kenaikan dikarenakan sebelum dilakukannya hydraulic fracturing sumur M hanya dapat berproduksi 239 barrel oil per day (BOPD) dan setelah dilaksanakannya hydraulic fracturing menjadi 311 barrel oil per day (BOPD), sehingga sumur M dikatakan berhasil darisegi operasional dan produksi dan tujuan dari tugas akhir telah tercapai. -
PENENTUAN KEBUTUHAN GAS SEPARATION ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP PADA SUMUR “RWB- 482” LAPANGAN “RWB” KSO PERTAMINA PT.SARANA GSS TREMBUL JAWA TENGAH
Laju produksi fluida berpengaruh terhadap pemilihan jenis dan ukuran
pompa. Hal ini terjadi karena setiap jenis pompa memiliki laju produksi optimum
sesuai yang dianjurkan berdasarkan jenis dan ukuran pompa tersebut. Tujuan dari
dilakukannya tugas akhir ini adalah untuk mengetahui metode yang di gunakan
dalam pemilihan pompa Electrical Submersible Pump, pengoperasiannya di
lapangan, dan juga troubleshooting pada saat pengoperasiannya di lapangan.
Metode penelitian yang digunakan penulis pada tugas akhir ini adalah teknik
pengumpulan data dengan wawancara yaitu mengajukan pertanyaan bedasarkan
objek penelitian kepada pembimbing lapangan, pengumpulan data tertulis yaitu
mempelajari literature yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti, dan
yang terakhir yaitu pengambilan dokumentasi adalah metode mengambil data
dengan pengambilan gambar yang di gunakan penulis sebagai bahan laporan.
Salah satu alat penunjang utama yang ada pada proses produksi di industri minyak
dan gas adalah Separator. Separator merupakan komponen alat yang
paling penting pada proses produksi. Hal ini karena pada alat tersebut merupakan
tahapan awal dari pemisahan hidrokarbon menjadi minyak, air, dan gas.
Proses pemisahannya dibagi berdasarkan berat jenis fluida hidrokarbon .
Separator merupakan suatu alat yang berbentuk tabung yang memiliki tekanan
dan temperatur tertentu yang berguna untuk memisahkan fluida hasil produksi
kedalam fasa cairan dan gas. Fluida yang terproduksi dari sumur masuk kedalam
separator dalam kondisi yang tidak saling melarutkan, hal ini dikarenakan
adanya perbedaan specific gravity dari fluida tersebut sehingga nantinya dilakukan
proses pemisahan. -
PENENTUAN NILAI RELATIVE PERMEABILITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE UNSTEADY STATE DI BALAI BESAR PENGUJIAN MINYAK DAN GAS BUMI (BBPMGB) LEMIGAS – CIPULIR JAKARTA SELATAN
Permeabilitas adalah salah satu aspek untuk mengetahui karakteristik rock
properties dan fluida properties dalam reservoir atau batuan wadah minyak dan gas
bumi, permeabilitas sendiri dibagi menjadi 3 yaitu permeabilitas absolut,
permeabilitas efektif dan permeabilitas relatif dalam laporan ini berfokus pada
permeabilitas relatif. Permeabilitas relatif adalah satu nilai permeabilitas yang
dinormalisasi ke nilai permeabilitas lainnya, sehingga skala permeabilitas relatif
dari nol (0) menjadi maksimum satu (1). Dalam penentuan nilai permeabilitas
relatif terdapat dua metode yaitu steady state dan unsteady state, Pada penelitian
ini menggunakan metode unsteady state prinsipnya mengalirkan satu jenis fasa
fluida dimana dalam sistem pori batuan terdapat satu atau lebih fluida lain. Sumber
data penelitian ini adalah hasil analisis core rutin (porositas, permeabilitas, luas
penampang, dan panjang core), data brine (densitas dan viskositas), dan data
permeabilitas efektif terhadap air dan minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan nilai saturasi dari sampel yang telah diuji sebesar 94,27%, nilai
permeabilitas efektif terhadap minyak pada sampel ini sebesar 241,689 mD,
termasuk nilai permeabilitas sangat baik. Nilai permeabilitas efektif terhadap
minyak pada kondisi saturation water irreducible sampel ini sebesar 65,59%. Nilai
permeabilitas efektif terhadap air pada sampel ini sebesar 47,315 mD. Nilai
permeabilitas efektif terhadap brine pada saturation oil residual pada sampel ini
sebesar 30,13%. Nilai dari nilai dari permeabilitas relatif terhadap air paling besar
0,0817 dan paling kecil nilainya 0,01130, sedangkan nilai permeabilitas relatif
terhadap oil paling kecil 0,000035 dan paling besar 0,1130. -
PENENTUAN PROPERTIES WATER BASED MUD UNTUK MENGATASI SWELLING PT. ADIGUNA CAKRA SEMESTA
PT.Adiguna Cakra Semesta perusahaan melayani industri hulu minyak, gas
dan panas bumi, terdiri dari drilling completion fluids services, berlokasi di
tenggerang Kab.banten. Lumpur pemboran adalah menurut API (American
petroleum Institute) didefiniskan sebagai fluida sirkulasi dalam operasi pemboran
berputar yang berpengaruh terhadap optimalnya operasi pemboran. Dalam operasi
pemboran seringkali hambatan salah satunya swelling yang terjadi disebabkan
adanya lapisan shale. Water base mud ini digunakan karena lebih murah dan
ekonomis dibandingkan dengan yang lainnya. Terdapat 3 jenis additive lumpur
water base mud dengan komposisi yang berbeda yaitu KCL polymer, KCL PHPA,
dan KCL polyamine Metode ini dilakukan uji laboratorium dengan melakukan
beberapa pengujian rheology, pH meter dan LSM (Linear Swell Meter ). Hasil
didapat dari pengujian lumpur yang paling optimasi yaitu additive KCL polyamine,
dalam pembacaan rheometer dengan hasil PV 32 cp dan YP 40 lb/ft, gel strength
10 detik 14 dan gel strength 10 menit 20, hasil pH meter 9,88, hasil swelling pada
LSM 11,06%, yang paling efektif atau paling rendah dibandingkan dengan KCL
PHPA dan KCL polymer. -
PENGARUH FORMULASI LUMPUR KCL POLYMERPOLYAMINE TERHADAP TINGKAT SWELLING CLAYDENGAN METODE LINEAR SWELL METER (LSM) PADATEMPERATUR 200°F
Lumpur pemboran adalah media penting dalam melakukan operasi pemboran. Pada saat melakukan operasi pemboran sering dijumpai beberapa problem salah satunya adalah swelling. Dari masalah tersebut maka perlunya lumpur dengan material yang dapat mengatasi problem tersebut. Tujuan dilakukannya kegiatan ini sebagai bidang pengetahuan untuk memahami pengaruh material KCL Polymer Polyamine dalam penanganan problem swelling dalam proses pemboran. Pengetahuan ini diperlukan karena dalam penanganan problem swelling seringkali memerlukan material khusus. Metode yang digunakan tugas akhir ini yaitu melakukan pengujian sifat lumpur KCL Polymer Polyamine pada temperature 200℉ dengan berbagai pengujian. Pengujian akan mendapatkan data mud weight, Ph, rheology, API filtrate, Solid, MBT, K+ dan Cl-. Pada pengujian ini menggunakan 4 sample dimana menggunakan KCL 4%, KCL 6%, KCL 8%, dan KCL 10%. Dalam properties yang digunakan juga dinilai untuk pengujian selanjutnya terhadap swell. Dalam pengujian swell ini menggunakan LSM (Linear Swell Meter) yang dimana dioprasikan guna mengetahui pertumbuhan swell yang dilihat berdasarkan tiap sampel dengan kandungan KCL Polymer Polyamine yang berbeda beda. Dan dalam penentuan spec ini dinilai sesuai maka akan memberikan hasil yang optimal sehingga penggunaan material akan sesuai dengan kebutuhan -
PENGARUH KONSENTRASI STRACH GANDUMTERHADAP SIFAT FISIK SEAWATER MUDPT. MADANI ALAM LESTARI JAKARTA
Lumpur pengeboran adalah fluida yang digunakan pada operasi pengeboran, peran lumpur pengeboran sangat penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pengeboran suatu lapangan minyak dan gas. Sifat-sifat lumpur pengeboran terdiri dari berat lumpur, viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, mud filtrate, mud cake. Untuk mendukung tugas akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan terhadap pengujian lumpur pengeboran, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan kepada pembimbing tugas akhir atau petugas yang berwenang untuk mendapatkan data yang ada ditempat kerja praktek, melakukan pengamatan secara sistematis mengenai hal-hal yang ada di tempat kerja praktek dan menelaah literaturliteratur yang berhubungan dengan lumpur pengeboran, baik literatur dari perusahaan maupun dari luar perusahaan. Perusahaan yang bergerak pada bidang minyak dan gas PT. Madani Alam Lestari berlokasi di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Pada pengujian pengaruh konsentrasi STARCH terhadap sifat fisik lumpur pada seawater mud didapatkan nilai STARCH yang digunakan sebanyak 5 gram dengan hasil nilai mud weight 9 ppg, plastic viscosity 36 cp, yield point 53 lb/100ft2, gel strength 10 detik 18 lb/100ft2, gel strength 10 menit 22 lb/100ft2, filtration loss 7,2 ml, mud cake 0,50 mm dan pH 9. Jadi alasan digunakan STARCH sebanyak 5 gram karena dari hasil pengujian didapatkan filtration loss 7,2 ml dan mud cake 0,50 mm dengan nilai tersebut sudah dianggap ideal untuk digunakan pada pemboran -
PENGARUH PENAMBAHAN NACL TERHADAP PROPERTIES HIGH PERFORMANCE WATER BASE MUD – POLYAMINE PADA SKALA LABORATORIUM PT. MADANI ALAM LESTARI
Pertama kali orang-orang dipemboran menggunakan air untuk
mengangkat serbuk bor (cutting) ke permukaan. Seiring berkembangnya zaman,
pemboran kemudian menggunakan lumpur untuk memperbaiki sifat-sifat lumpur.
Salah satu upaya agar suatu operasi pemboran berhasil adalah dengan
merencanakan lumpur pemboran yang akan digunakan dengan baik. Sistem lumpur
high performance water base mud (HPWBM) berbeda dengan water base mud
(WBM) konvensional yang dimana HPWBM dapat bertindak seperti oil base mud
(OBM) dalam hal pelumasan dan ketahanan terhadap kontaminasi. Berdasarkan
penghitungan dan analisis didapat formulasi lumpur HPWBM- Polyamine yaitu
Fresh Water, KOH, Bentonite, Polyamine, PAC-LV, PAC-R, XCD dan Barite.
Pengujian dilakukan dengan penambahan kontaminasi NaCl 3% dan 5% dimulai
dari menghitung densitas (mud balance), viskositas (marsh funnel), rheology
lumpur PV, YP, gel strenght (Rheometer), banyaknya filtrate dan mud cake (API
Filter Press/30 min), pengujian pH (pH indicator). Perencanaan dan pengujian
lumpur dilakukan di PT. Madani Alam Lestari. Setelah melakukan pengujian
didapatkan hasil penaikan dan penurunan terhadap mud properties karena
kontaminasi NaCl. Hasil dari penambahan kontaminasi NaCl 3% dan 5% pada
lumpur HPBWM – polyamine dengan pengujian terjadi penurunan dan penaikian
harga pada Mud properties.