Browse Items (29 total)
Sort by:
-
PENGARUH KONSENTRASI STRACH GANDUMTERHADAP SIFAT FISIK SEAWATER MUDPT. MADANI ALAM LESTARI JAKARTA
Lumpur pengeboran adalah fluida yang digunakan pada operasi pengeboran, peran lumpur pengeboran sangat penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pengeboran suatu lapangan minyak dan gas. Sifat-sifat lumpur pengeboran terdiri dari berat lumpur, viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, mud filtrate, mud cake. Untuk mendukung tugas akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan terhadap pengujian lumpur pengeboran, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan kepada pembimbing tugas akhir atau petugas yang berwenang untuk mendapatkan data yang ada ditempat kerja praktek, melakukan pengamatan secara sistematis mengenai hal-hal yang ada di tempat kerja praktek dan menelaah literaturliteratur yang berhubungan dengan lumpur pengeboran, baik literatur dari perusahaan maupun dari luar perusahaan. Perusahaan yang bergerak pada bidang minyak dan gas PT. Madani Alam Lestari berlokasi di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Pada pengujian pengaruh konsentrasi STARCH terhadap sifat fisik lumpur pada seawater mud didapatkan nilai STARCH yang digunakan sebanyak 5 gram dengan hasil nilai mud weight 9 ppg, plastic viscosity 36 cp, yield point 53 lb/100ft2, gel strength 10 detik 18 lb/100ft2, gel strength 10 menit 22 lb/100ft2, filtration loss 7,2 ml, mud cake 0,50 mm dan pH 9. Jadi alasan digunakan STARCH sebanyak 5 gram karena dari hasil pengujian didapatkan filtration loss 7,2 ml dan mud cake 0,50 mm dengan nilai tersebut sudah dianggap ideal untuk digunakan pada pemboran -
Perhitungan Efisiensi Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Area Karaha PT. Pertamina Geothermal Energi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha merupakan salah satu wilayah kerja PT Pertamina Geothermal Energy yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan kapasitas terpasang 1x30 MW namun sampai laporan ini dibuat daya yang dihasilkan menurun sebesar 15 MW. Efisiensi turbin merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja pembangkit listrik tenaga panas bumi. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dengan pekerja, membaca referensi yang mendukung serta perhitungan untuk mengetahui efisiensi turbin dengan mempertimbangkan berbagai parameter seperti suhu dan tekanan uap. Data yang digunakan berasal dari PT PGE Area Karaha dengan data bulan Oktober, November dan Desember 2023 meliputi Tekanan masuk turbin, Tekanan keluar turbin, Suhu masuk turbin, Suhu keluar turbin, Uap masuk turbin, Jumlah pembangkitan (gross). Sebelum menentukan nilai efisiensi turbin maka perlu menghitung S2, Sg, Sf, dan Sfg dengan rumus interpolasi dari steam tabel, lalu menghitung x, menghitung h2. Menghitung nilai kerja turbin. Dan terakhir menghitung efisiensi turbin generator. Penentuan nilai entalpi dan entropi di dapatkan nilai pada bulan Oktober S2 6.766, Sg 8.018, Sf 0.698, Sfg 7.383, November S2 6.766, Sg 5.083, Sf 0.698, Sfg 7.384, Desember S2 6.766, Sg 8.076, Sf 0.702, Sfg 7.374. Besar daya kinerja turbin uap ideal yang di dapatkan pada bulan Oktober sebesar 13.539 MW, bulan November sebesar 13.66 MW, bulan Desember sebesar 13.539 MW. Nilai efisiensi yang di dapatkan pada bulan Oktober sebesar 99.25%, bulan November sebesar 97.466%, bulan Desember sebesar 62.70%. Faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin panas bumi yaitu flow uap masuk ke inlet turbin, pressure dan temperatur, putaran turbin, temperatur lingkungan -
EVALUASI DAN OPTIMASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP PADA SUMUR X LAPANGAN Y KSO PERTAMINA PT.SARANA GSS TREMBUL JAWA TENGAH
Sumur X merupakan sumur yangberproduksi menggunakan artificial lift
electrical submersible pump yang terletak di KSO Pertamina PT.Sarana GSS
Trembul. Sumur X mengalami penurunan laju produksi, berhubungan dengan
terjadi downthrust pada pompa. Pompa Reda A2700N 60 hz/ ROR pompa sebesar
1800- 3400 bfpd. GOR (49 scf), Qgross 635,1 bfpd menjelaskan terjadi downthrust.
Untuk mengatasi problem downthrust pada ESP dilakukan optimasi dengan
mengganti pompa baru. Data yang di perlukan diperoleh yaitu general report
electrical submerible pump, data reservoir, data properties fluid, data produksi dan
data wellprofile, data diperoleh langsung dari computer di lapangan. Dalam
pengolahan data metode dilakukan yaitu penentuan analisa potensi sumur,
evaluasipompa terpasang, dan optimasi pada sumur dengan pompa baru.
Didapatkan hasil Qoptimum 1677,8 bfpd, Gf 1,04092 Psig/ft, evaluasi pompa
REDA A2700N yaitu PIP 1166,25 Psi, TDH 2510,38 ft, PSD 2461 ft, jumlah stage
120 stage, EP 31% dan Hp 0,29. Qoptimum tidak di ROR pompa Reda A2700N,
agar dilakukan optimasi dengan pergantian pompa. Pemilihan pompa baru Reda
AN1500/60 Hz/ ROR 1000-2000 bfpd, head/stage 10,5 ft, Hp 0,28, EP 40,3%.
Penentuan pompa baru PSD 1817,85 ft, PIP 230,5 Psi, TDH 1470,03 ft, jumlah
stage 140 stage. Kenaikan laju produksi Qact 635,1 bfpd menjadi 1677,89 bfpd
dengan kenaikan rate sebesar 1042bfpd. -
PENENTUAN KEBUTUHAN GAS SEPARATION ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP PADA SUMUR “RWB- 482” LAPANGAN “RWB” KSO PERTAMINA PT.SARANA GSS TREMBUL JAWA TENGAH
Laju produksi fluida berpengaruh terhadap pemilihan jenis dan ukuran
pompa. Hal ini terjadi karena setiap jenis pompa memiliki laju produksi optimum
sesuai yang dianjurkan berdasarkan jenis dan ukuran pompa tersebut. Tujuan dari
dilakukannya tugas akhir ini adalah untuk mengetahui metode yang di gunakan
dalam pemilihan pompa Electrical Submersible Pump, pengoperasiannya di
lapangan, dan juga troubleshooting pada saat pengoperasiannya di lapangan.
Metode penelitian yang digunakan penulis pada tugas akhir ini adalah teknik
pengumpulan data dengan wawancara yaitu mengajukan pertanyaan bedasarkan
objek penelitian kepada pembimbing lapangan, pengumpulan data tertulis yaitu
mempelajari literature yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti, dan
yang terakhir yaitu pengambilan dokumentasi adalah metode mengambil data
dengan pengambilan gambar yang di gunakan penulis sebagai bahan laporan.
Salah satu alat penunjang utama yang ada pada proses produksi di industri minyak
dan gas adalah Separator. Separator merupakan komponen alat yang
paling penting pada proses produksi. Hal ini karena pada alat tersebut merupakan
tahapan awal dari pemisahan hidrokarbon menjadi minyak, air, dan gas.
Proses pemisahannya dibagi berdasarkan berat jenis fluida hidrokarbon .
Separator merupakan suatu alat yang berbentuk tabung yang memiliki tekanan
dan temperatur tertentu yang berguna untuk memisahkan fluida hasil produksi
kedalam fasa cairan dan gas. Fluida yang terproduksi dari sumur masuk kedalam
separator dalam kondisi yang tidak saling melarutkan, hal ini dikarenakan
adanya perbedaan specific gravity dari fluida tersebut sehingga nantinya dilakukan
proses pemisahan. -
PENENTUAN NILAI RELATIVE PERMEABILITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE UNSTEADY STATE DI BALAI BESAR PENGUJIAN MINYAK DAN GAS BUMI (BBPMGB) LEMIGAS – CIPULIR JAKARTA SELATAN
Permeabilitas adalah salah satu aspek untuk mengetahui karakteristik rock
properties dan fluida properties dalam reservoir atau batuan wadah minyak dan gas
bumi, permeabilitas sendiri dibagi menjadi 3 yaitu permeabilitas absolut,
permeabilitas efektif dan permeabilitas relatif dalam laporan ini berfokus pada
permeabilitas relatif. Permeabilitas relatif adalah satu nilai permeabilitas yang
dinormalisasi ke nilai permeabilitas lainnya, sehingga skala permeabilitas relatif
dari nol (0) menjadi maksimum satu (1). Dalam penentuan nilai permeabilitas
relatif terdapat dua metode yaitu steady state dan unsteady state, Pada penelitian
ini menggunakan metode unsteady state prinsipnya mengalirkan satu jenis fasa
fluida dimana dalam sistem pori batuan terdapat satu atau lebih fluida lain. Sumber
data penelitian ini adalah hasil analisis core rutin (porositas, permeabilitas, luas
penampang, dan panjang core), data brine (densitas dan viskositas), dan data
permeabilitas efektif terhadap air dan minyak bumi. Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan nilai saturasi dari sampel yang telah diuji sebesar 94,27%, nilai
permeabilitas efektif terhadap minyak pada sampel ini sebesar 241,689 mD,
termasuk nilai permeabilitas sangat baik. Nilai permeabilitas efektif terhadap
minyak pada kondisi saturation water irreducible sampel ini sebesar 65,59%. Nilai
permeabilitas efektif terhadap air pada sampel ini sebesar 47,315 mD. Nilai
permeabilitas efektif terhadap brine pada saturation oil residual pada sampel ini
sebesar 30,13%. Nilai dari nilai dari permeabilitas relatif terhadap air paling besar
0,0817 dan paling kecil nilainya 0,01130, sedangkan nilai permeabilitas relatif
terhadap oil paling kecil 0,000035 dan paling besar 0,1130. -
PENENTUAN PROPERTIES WATER BASED MUD UNTUK MENGATASI SWELLING PT. ADIGUNA CAKRA SEMESTA
PT.Adiguna Cakra Semesta perusahaan melayani industri hulu minyak, gas
dan panas bumi, terdiri dari drilling completion fluids services, berlokasi di
tenggerang Kab.banten. Lumpur pemboran adalah menurut API (American
petroleum Institute) didefiniskan sebagai fluida sirkulasi dalam operasi pemboran
berputar yang berpengaruh terhadap optimalnya operasi pemboran. Dalam operasi
pemboran seringkali hambatan salah satunya swelling yang terjadi disebabkan
adanya lapisan shale. Water base mud ini digunakan karena lebih murah dan
ekonomis dibandingkan dengan yang lainnya. Terdapat 3 jenis additive lumpur
water base mud dengan komposisi yang berbeda yaitu KCL polymer, KCL PHPA,
dan KCL polyamine Metode ini dilakukan uji laboratorium dengan melakukan
beberapa pengujian rheology, pH meter dan LSM (Linear Swell Meter ). Hasil
didapat dari pengujian lumpur yang paling optimasi yaitu additive KCL polyamine,
dalam pembacaan rheometer dengan hasil PV 32 cp dan YP 40 lb/ft, gel strength
10 detik 14 dan gel strength 10 menit 20, hasil pH meter 9,88, hasil swelling pada
LSM 11,06%, yang paling efektif atau paling rendah dibandingkan dengan KCL
PHPA dan KCL polymer. -
PENGARUH FORMULASI LUMPUR KCL POLYMERPOLYAMINE TERHADAP TINGKAT SWELLING CLAYDENGAN METODE LINEAR SWELL METER (LSM) PADATEMPERATUR 200°F
Lumpur pemboran adalah media penting dalam melakukan operasi pemboran. Pada saat melakukan operasi pemboran sering dijumpai beberapa problem salah satunya adalah swelling. Dari masalah tersebut maka perlunya lumpur dengan material yang dapat mengatasi problem tersebut. Tujuan dilakukannya kegiatan ini sebagai bidang pengetahuan untuk memahami pengaruh material KCL Polymer Polyamine dalam penanganan problem swelling dalam proses pemboran. Pengetahuan ini diperlukan karena dalam penanganan problem swelling seringkali memerlukan material khusus. Metode yang digunakan tugas akhir ini yaitu melakukan pengujian sifat lumpur KCL Polymer Polyamine pada temperature 200℉ dengan berbagai pengujian. Pengujian akan mendapatkan data mud weight, Ph, rheology, API filtrate, Solid, MBT, K+ dan Cl-. Pada pengujian ini menggunakan 4 sample dimana menggunakan KCL 4%, KCL 6%, KCL 8%, dan KCL 10%. Dalam properties yang digunakan juga dinilai untuk pengujian selanjutnya terhadap swell. Dalam pengujian swell ini menggunakan LSM (Linear Swell Meter) yang dimana dioprasikan guna mengetahui pertumbuhan swell yang dilihat berdasarkan tiap sampel dengan kandungan KCL Polymer Polyamine yang berbeda beda. Dan dalam penentuan spec ini dinilai sesuai maka akan memberikan hasil yang optimal sehingga penggunaan material akan sesuai dengan kebutuhan -
PENGARUH PENAMBAHAN NACL TERHADAP PROPERTIES HIGH PERFORMANCE WATER BASE MUD – POLYAMINE PADA SKALA LABORATORIUM PT. MADANI ALAM LESTARI
Pertama kali orang-orang dipemboran menggunakan air untuk
mengangkat serbuk bor (cutting) ke permukaan. Seiring berkembangnya zaman,
pemboran kemudian menggunakan lumpur untuk memperbaiki sifat-sifat lumpur.
Salah satu upaya agar suatu operasi pemboran berhasil adalah dengan
merencanakan lumpur pemboran yang akan digunakan dengan baik. Sistem lumpur
high performance water base mud (HPWBM) berbeda dengan water base mud
(WBM) konvensional yang dimana HPWBM dapat bertindak seperti oil base mud
(OBM) dalam hal pelumasan dan ketahanan terhadap kontaminasi. Berdasarkan
penghitungan dan analisis didapat formulasi lumpur HPWBM- Polyamine yaitu
Fresh Water, KOH, Bentonite, Polyamine, PAC-LV, PAC-R, XCD dan Barite.
Pengujian dilakukan dengan penambahan kontaminasi NaCl 3% dan 5% dimulai
dari menghitung densitas (mud balance), viskositas (marsh funnel), rheology
lumpur PV, YP, gel strenght (Rheometer), banyaknya filtrate dan mud cake (API
Filter Press/30 min), pengujian pH (pH indicator). Perencanaan dan pengujian
lumpur dilakukan di PT. Madani Alam Lestari. Setelah melakukan pengujian
didapatkan hasil penaikan dan penurunan terhadap mud properties karena
kontaminasi NaCl. Hasil dari penambahan kontaminasi NaCl 3% dan 5% pada
lumpur HPBWM – polyamine dengan pengujian terjadi penurunan dan penaikian
harga pada Mud properties. -
PENGARUH PERAWATAN TERJADWAL TERHADAP KINERJA MESIN TURBIN DI METERING REGULATING STATION PT PGN. SOLUTION
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN adalah perusahaan penyedia
gas terkemuka di Indonesia. PGN didirikan pada tanggal 13 Mei 1965. Kegiatan usaha
PGAS dapat dibagi menjadi dua kegiatan usaha utama yaitu distribusi gas dan transmisi
gas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perawatan terjadwal
terhadap kinerja mesin turbin di Metering Regulating Station (MRS) PT PGN Solution.
Mesin turbin memegang peranan penting dalam mendukung operasional MRS,
terutama dalam menggerakkan komponen vital seperti kompresor dan pompa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan data yang
dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan operator, dan analisis
dokumen perusahaan. Metode perawatan yang dianalisis meliputi perawatan rutin
(preventive maintenance), perawatan prediktif (predictive maintenance), dan
perawatan korektif (corrective maintenance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perawatan terjadwal memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan produktifitas,
pengurangan downtime, dan perpanjangan umur mesin turbin. Perawatan rutin yang
dilakukan secara berkala mampu menjaga kinerja mesin pada tingkat optimal,
sementara perawatan prediktif membantu meminimalkan risiko kerusakan mendadak.
Selain itu, perawatan korektif yang dilakukan pasca-kerusakan mampu mengembalikan
mesin ke kondisi operasional yang baik. Dari segi ekonomi, perawatan terjadwal
terbukti lebih optimal dalam mengurangi biaya operasional dibandingkan dengan
kerugian yang disebabkan oleh kerusakan tak terduga. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa perawatan yang tepat waktu dan teratur sangat penting untuk menjaga performa
mesin turbin serta optimalisasi operasional MRS